KEUANGAN

Pengalaman Membeli Mobil Pertama Secara Kredit

Pengalaman Membeli Mobil Pertama Secara Kredit

Artikel ini berisi tentang pengalaman saya membeli mobil secara kredit. Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya sendiri yang membeli mobil pertama melalui leasing atau secara kredit, walaupun akhirnya Saya melakukan pelunasan dipercepat.  Apa yang saya sampaikan di artikel ini merupakan opini pribadi saya sendiri, tidak berniat untuk menghasut, jika Anda ingin mengikuti silahkan, tidak pun tidak mengapa, saya hanya ingin lebih banyak orang mengetahui pengalaman saya ini sebagai bahan pertimbangan dalam membeli kendaraan pribadi khususnya mobil.

Langsung saja ya, kisah ini berawal Ketika tahun 2016 silam saya memutuskan untuk membeli mobil pertama saya. Keluarga saya belum pernah ada yang memiliki mobil, baik orang tua, maupun saudara kandung saya. Atas dasar semangat untuk membuat bangga orang tua, yang ingin melihat anaknya sukses, saya memutuskan untuk membeli mobil pertama saya. Karena ketidak tahuan saya akan mesin, dan saya juga baru bisa belajar menyetir, saya memutuskan untuk membeli mobil baru saja karena takut tidak bisa mengatasi kerusakan jika membeli mobil bekas. Pada saat itu saya tahunya orang-orang bisa punya mobil ya karena kredit, kalau tidak kredit ya tidak bisa punya. Pemikiran ini saya dapatkan karena melihat orang disekitar saya yang melakukan hal demikian. Tetangga saya beli mobil secara kredit, teman saya beli kredit, saudara jauh saya juga membelinya secara kredit, bahkan orang tua saya membeli kendaraan walaupun bukan mobil yaitu motor secara kredit. Saya pikir memang begitulah caranya, yang akhirnya saya sesali dan saya jadikan sebagai salah satu keputusan salah terbesar saya selama hidup. Kenapa? Akan saya ceritakan baca sampai akhir yaa…

Singkat cerita akhirnya saya membeli sebuah mobil katakanlah merk A, dan pengajuan kredit saya diterima oleh leasing tanpa susah payah. Angsuran setiap bulannya juga masih bisa saya cover dengan baik dengan penghasilan saya saat itu. Dan tentunya sukses membuat orang tua Bahagia, walaupun Saat itu saya membeli mobil yang paling murah dipasaran sesuai kemampuan mencicil. Saya beli mobil yang memiliki harga cash 114 juta saat itu, dengan DP 14 juta, sisanya dicicil selama 4 tahun atau 48 bulan dengan cicilan 3,5 juta perbulan dengan asuransi All Risk (maklum mobil pertama banyak ketakutan, takut ilang lah, takut kecelakaan lah, takut lecet lah, dsb).  Setelah mobil terbeli, tidak pernah ada masalah berarti pada mobil, mobil tidak pernah mengalami masalah, bahkan bisa dikatakan mesinnya bandel walaupun sering saya ajak pergi keluar kota sekalipun.

Kekecewaan saya bukan pada mobilnya, tapi kepada pihak leasing tempat saya mengajukan kredit. Pada saat cicilan sudah memasuki bulan  ke 30, saya memiliki rezeki lebih, jadi saya berniat untuk melunasi mobil saya. Uang yang masuk dari saya untuk mencicil mobil dan dp total adalah 105+14=119 juta rupiah. Saya pikir uang yang saya keluarkan sudah cukup banyak, bahkan sudah melebihi harga mobil itu sendiri yang hanya 114 juta, jadi saya berekspektasi sisa hutang saya tinggal sedikit lagi ke leasing. Namun alangkah kagetnya Ketika saya menanyakan sisa hutang saya ke leasing, yang dijawab sisa pokok hutang masih 50 Juta lagi!!! Padahal saya sudah mencicil lebih dari setengah jalan, kok hutangnya masih sisa setengahnya? Lalu saya mencoba berpikir ulang apakah akan di lunasin saat itu, atau sisa hutang tetap saya cicil selama 18 bulan dengan cicilan 3.5jt, jika ditotal maka didapatkan angka 63jt. Setelah diskusi dengan istri akhirnya saya mantap untuk melunasi mobil saya tersebut walaupun harus kehilangan 50jt lagi. Sehingga total uang yang saya keluarkan adalah 169juta untuk mobil seharga 114jt saja.

Kekecewaan terus berlanjut Ketika saya bermaksud menjual mobil saya di tahun 2020 ini karena ingin membeli mobil yang lebih besar, ternyata harga mobil di pasaran hanya ditaksir 70 jutaan, jadi selama 4 tahun memiliki mobil kerugian saya hampir 100 juta!!! Saya berfikir betapa bodohnya saya. Seandainya saya lebih sabar menabung tidak terburu-buru memutuskan membeli mobil secara kredit, maka saya saat ini bisa membeli mobil yang jauh lebih bagus dengan uang 170 juta. Saya cek di pasaran ternyata harga mobil bekas harganya jauh lebih murah dibandingkan yang baru, bahkan untuk mobil yang baru berumur satu tahun dengan km rendahpun, harganya sudah menyusut 30% dari harga baru nya. Saya jadi semakin menyesal kenapa tidak beli mobil bekas saja secara cash.

Pengalaman saya ini dapat menjadi pembelajaran bagi para pembaca sekalian terutama yang terbiasa membeli kendaraan baik mobil atau motor secara kredit. Anda harus berfikir ulang karena kerugiannya sangat besar!! Saya mempercepat pelunasan saja sudah rugi sedemikian banyak, apalagi yang mengangsur sampai akhir? Saya juga sangat menyesalinya. Bagaimana jika membeli mobil kredit untuk usaha? Saya belum bisa menjawabnya karena belum mengalaminya. Mulai saat ini saya selalu bertekad untuk menghindari membeli kendaraan secara kredit.

Demikian artikel mengenai Pengalaman Membeli Mobil Pertama Secara Kredit. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share agar semakin banyak yang bisa merasakan manfaatnya.



Scroll to Top